
Kami menemukan takdir tanpa di awali perasaan. Awalnya, keramaian dalam rasa kekeluargaan di pedesaan bercerita tentang hiruk pikuk kehidupan. Disela-sela cerita, menyentil pernikahan. Kami berdua pun yang jadi topik, berhubung kami berdua sama-sama jomblo. Suara-suara sumbang menyambar telinga kami, goyonan kekeluargaan pun dilantunkan. "Kayaknya kalian berdua cocok, jikalau menjadi pasangan, keduanya sama-sama Jomblo..hehehe". Kami berdua pun merespon dengan candaan, tanpa perasaan. Semua hanyalah goyonan penghibur penat kehidupan ".